Juragan Kos Ditemukan Tewas di Dalam Sumur

4 days ago 2
ARTICLE AD BOX
Saat diangkat dari sumur, didapati kaki korban terikat tali, di pinggang terikat kaleng yang dicor beton sehingga menyerupai barbel.

Korban dicari istrinya ke lokasi TKP karena sejak pagi tak kunjung pulang ke rumah mereka di seputaran Lapangan Pegok, Kelurahan Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan. Korban dicari ke TKP karena istrinya tahu dia ke lokasi kos-kosan tersebut untuk bersih-bersih. 

Pada saat ditemukan kaki korban terikat tali. Selain itu pada pinggangnya terikat benda mirip barbel (berupa kaleng yang dicor beton, Red) yang beratnya sekitar 10 kilogram. Barbel itu sebelumnya diketahui disimpan di dalam gudang yang berada tidak jauh dari sumur. 

Sebelum korban ditemukan di dalam sumur, ditemukan tasnya di tembok sumur. Istri korban tidak curiga kalau korban sudah tewas di dalam sumur. Istrinya menunggu dengan cemas setelah beberapa kali keluar masuk gudang tempat penyimpanan barang. 

Akhirnya istri korban secara tak sengaja mencoba menarik tali timba sumur. Tali timba itu sangat berat hingga tak bisa ditarik. Setelah dicek ternyata korban ada di dalam sumur. 

Istri korban pun melaporkan kejadian itu kepada penghuni kos, kemudian diteruskan ke desa setempat hingga akhirnya dilaporkan ke Polsek Denpasar Selatan. 

“Kemarin saya masuk kerja pagi. Saya tidak tahu persis situasi saat kejadian. Saya dengan cerita dari teman-teman yang ada di sini kemarin, saat korban ditemukan kakinya terikat tali dan pada pinggangnya terikat barbel,” ucap salah seorang penghuni kos mengaku bernama Marten saat ditemui di TKP, Sabtu (1/3). 

Marten mengatakan korban sering datang ke TKP untuk bersih-bersih. Kadang datang bersama istrinya, kadang datang sendiri. Lelaki asal Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur itu menyebut korban adalah sosok yang baik. 

“Bapak (korban) di mata saya orang baik. Tidak terlihat ada masalah ataupun sakit-sakitan. Saya juga kaget mendapat kabar dia meninggal di dalam sumur seperti itu,” kata Marten. 

Sepengetahuan Marten, kos-kosan korban hanya di TKP saja. Ada delapan kamar kos. Sebulan harga sewanya Rp 800.000. “Yang saya tahu kos-kosannya hanya ada di sini saja (di TKP). Korban dan itrinya katanya tinggal di seputaran Lapangan Pegok. Saya juga tidak pernah ke rumahnya,” imbuh Marten. 

Sementara koordinator lapangan dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar Dudi Librana, mengatakan pihaknya mendapat informasi tentang kejadian itu pada Jumat (28/2) pukul 13.20 Wita. Tim SAR Basarnas Denpasar langsung mengerahkan 10 orang personel. 

Dudi mengatakan sumur tempat korban ditemukan dalamnya sekitar 3 meter atau 4 meter. Namur sumurnya sempit. Pada saat dievakuasi korban sudah meninggal dunia. “Proses evakuasi hanya 10 menit. Namun saat itu korban sudah meninggal,” tuturnya. 

Usai dilakukan olah TKP olah tim Inafis Polsek Denpasar Selatan, jenazah koban langsung dibawa menuju RSUP Prof IGNG Ngoerah Denpasar menggunakan ambulans BPBD Provinsi Bali. 7 pol
Read Entire Article