Sunaren Festival 2025: Ajang Apresiasi Seni Ogoh-Ogoh Mini, Tapel, dan Sketsa di Jembrana

4 days ago 5
ARTICLE AD BOX
Perlombaan ini menghadirkan tiga juri kompeten di bidang seni Ogoh-ogoh. Pertama, Danan Jaya Mahendra, seniman muda asal Banyubiru, Jembrana, yang dikenal sebagai pionir pembuatan ogoh-ogoh. Kedua, Hadi Susena, undagi ogoh-ogoh besar dan mini. Ketiga, Wiriantika, seniman tapel ogoh-ogoh asal Karangasem yang kerap meraih juara dalam berbagai kompetisi.  

I Gede Mahendra (26), Ketua Panitia Sunaren Festival 2025, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperingati Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1947 sekaligus memberikan wadah bagi pecinta seni di Jembrana. “Kami ingin memfasilitasi teman-teman pencinta seni agar tetap bisa berkarya, belajar, dan meng-upgrade diri,” ujarnya.  

Pemilihan Ireng Kopi sebagai lokasi perlombaan bukan tanpa alasan. Menurut Mahendra, Ireng Kopi merupakan satu-satunya warung kopi di Jembrana yang konsisten mendukung kegiatan anak muda, khususnya di bidang seni dan budaya. “Ini adalah kegiatan pertama kami di tahun 2025 dengan anggaran sekitar Rp15 juta. Kami berharap kegiatan ini bisa berjalan konsisten setiap tahunnya,” tambahnya.  

Acara ini diresmikan oleh Plt. Camat Jembrana, Wayan Wilantara mewakili Bupati Jembrana, Made Kembang Hartawan yang berhalangan hadir. Kegiatan ini diikuti oleh 48 peserta yang menampilkan tujuh kategori lomba dan pameran, yaitu Ogoh-ogoh mini, tapel Ogoh-ogoh, sketsa Ogoh-ogoh, plus hiburan live music.  

Salah satu kategori yang menarik perhatian adalah sketsa pelajar. Mahendra menjelaskan, kategori ini sengaja dibuat untuk memberikan ruang bagi pelajar SMP dan SMA/SMK agar bisa berkompetisi. “Banyak adik-adik pelajar yang memiliki bakat, tetapi mental mereka belum terbentuk. Dengan kategori ini, kami berharap mereka bisa lebih percaya diri,” ujarnya.  

Sistem penilaian dalam perlombaan ini mencakup tiga unsur utama, yaitu anatomi, filosofi, dan kerapian karya. 

Hadi Susena (33), salah satu juri, mengapresiasi antusiasme peserta yang semakin meningkat setiap tahun. “Tahun ini, peserta dari Jembrana menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam pembuatan Ogoh-ogoh mini. Bahkan, ada peserta dari Buleleng dan Denpasar yang ikut meramaikan lomba,” ujar juri yang sehari-hari berprofesi sebagai advokat ini.  

Menurut Hadi, kategori tapel Ogoh-ogoh menjadi yang paling menarik tahun ini karena detail dan ekspresi yang ditampilkan peserta sangat memukau. “Yang terpenting bukan sekadar mencari juara, tetapi bagaimana peserta bisa belajar dari pengalaman dan masukan untuk menghasilkan karya yang lebih baik di masa depan,” tambahnya.  

Panitia berharap agar kegiatan ini dapat terus berlanjut setiap tahun dan mendapatkan dukungan dari pemerintah daerah serta sponsor. “Kami berharap Bupati Jembrana, Bapak Made Kembang Hartawan, dapat terus bersinergi dengan kami karena visi dan misi beliau sangat sejalan dengan semangat kami dalam memajukan seni dan budaya di Jembrana,” pungkas Mahendra.  

Dengan semangat kolaborasi dan apresiasi terhadap seni, Sunaren Festival 2025 menjadi bukti bahwa kreativitas anak muda Jembrana terus berkembang dan siap bersaing di tingkat yang lebih tinggi. *m03

Read Entire Article