ARTICLE AD BOX
MU masih keteteran musim ini meski sudah mengalami pergantian manajer. Bersama Ruben Amorim, klub berjuluk Setan Merah itu belum juga mampu bangkit dan terjerembap di posisi 14 Premier League.
Sudah tersingkir dari Piala Liga Inggris dan Piala FA, satu-satunya kesempatan menyelamatkan musim ada di Liga Europa. Tapi jalannya pun tak akan mudah dengan Real Sociedad menunggu di babak 16 besar, dan lawan-lawan lebih berat menanti seiring turnamen berjalan.
Di antara sebab-sebab MU kesulitan musim ini tak lain adalah performa para penyerang yang amat redup. Dua pemain yang diandalkan untuk jadi tumpuan serangan, yakni Rasmus Hojlund dan Joshua Zirkzee, amat kering kontribusi.
Hojlund baru punya tujuh gol dari 35 penampilan seluruh ajang, plus satu assist. Sementara Zirkzee punya lima gol dan dua assist dari 40 pertandingan.
Saking keringnya gol dari keduanya, Manajer MU Ruben Amorim sempat menjajal Kobbie Mainoo, yang aslinya seorang gelandang, menjadi striker. Striker legendaris MU Wayne Rooney menilai kesulitan yang dialami kedua penyerang tersebut tak lepas dari bentuk permainan terbaik yang belum ketemu.
Masuknya Amorim membuat MU harus menyesuaikan lagi cara mainnya. Termasuk secara komposisi skuad, MU belum punya bahan ideal untuk ide-ide sang manajer sehingga menghambat permainan.
"Menurut saya United bermain terlalu lambat, aliran bolanya terlalu pelan dan buat para penyerang tengah, mereka jadi cuma menunggu saja," ujar Rooney dikutip BBC.
"Dulu kadang saya membuat kesalahan dan menjalani laga yang buruk, tapi saya punya pemain-pemain bagus di sekeliling. Hojlund itu tak mendapatkan bantuan."
"Dia harus mencoba menahan bola dan menggunakan badannya. Dia membuat tusukan-tusukan dan berkemauan, tapi agak terisolasi."
"Bukan cuma Hojlund, tapi Joshua Zirkzee terlalu sering melepas bola. Kreativitas di tim tidak cukup dan mereka juga tidak menahan bola buat para gelandang dan bek untuk menyokong, jadi agak ada kontribusi dari kedua sisi," imbuhnya. 7