ARTICLE AD BOX
Ketua ST Suka Laksana, I Made Deno Jaya, mengungkapkan bahwa pengerjaan Ogoh-Ogoh telah dimulai sejak awal Januari 2025 dan pada awal Februari sudah mencapai sekitar 80 persen.
Tema "Rakus" diambil dari kisah Cupak dan Garuda Mas. Dalam cerita ini, Garuda Mas membuat kekacauan di kerajaan hingga raja menggelar sayembara. Siapa pun yang bisa mengalahkan Garuda Mas akan mendapatkan hadiah berupa kekuasaan serta kesempatan menikahi putri raja. Cupak, yang dikenal rakus, meminta makan dalam jumlah banyak sebelum menerima tantangan. Dengan penuh kesombongan, ia menghadapi Garuda Mas dalam pertarungan, namun akhirnya mengalami kekalahan.
Mengenai tren "tarung bebas" Ogoh-Ogoh pada 2025, Deno Jaya menyoroti fenomena tingginya anggaran yang dikeluarkan oleh beberapa Banjar, bahkan ada yang mencapai lebih dari Rp 50 juta. "Kami berharap tarung bebas ini tetap sportif dan tidak menjadikan materi atau biaya sebagai ajang unjuk kehebatan," katanya.
Ia juga menyoroti tantangan dalam pembuatan Ogoh-Ogoh mereka, terutama dalam membentuk anatomi yang realistis, mengingat tema yang diangkat melibatkan karakter manusia dan burung Garuda.
Deno Jaya berharap agar perayaan Ogoh-Ogoh bisa menjadi ajang kebersamaan bagi seluruh ST tanpa adanya perselisihan. "Kami menyayangkan insiden seperti pembakaran Ogoh-Ogoh dan pencurian bahan. Apalagi dengan semakin banyaknya Ogoh-Ogoh berbiaya tinggi dalam tarung bebas, kita harus tetap menjaga sportifitas dan kehati-hatian," pungkasnya. *m03