ARTICLE AD BOX
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan Peternakan dan Perikanan (PKP) I Wayan Sarma di Bangli, Kamis (13/3). Dia mengakui cara tersebut paling realistis karena tidak banyak perlu biaya. Cara ini bisa dilakukan secara bergotong royong oleh krama subak.
Sarma juga mengatakan hal tersebut terkait serangan 'jro ketut' atau hama tikus di Subak Bekutel, Desa Apuan, Kecamatan Susut dan sekitarnya. "Sanitasi lingkungan yang mesti dilakukan. Kalau dengan cara atau methode lain belum mungkin dilakukan, misalnya karena alasan kepercayaan, seperti pantangan menggunakan tuba (racun tikus)," ujarnya.
Sarma menjelaskan untuk penanggulangan hama tikus ada beberapa cara. Diantaranya, menggunakan pestisida
dalam bentuk umpan yang dapat menarik tikus dan membunuhnya. Kemudian perangkap tikus dengan memasang perangkap di sekitar area tanaman padi untuk menangkap tikus secara manual.
Selanjutnya, penggunaan burung pemangsa. Burung pemangsa seperti elang atau burung hantu bisa digunakan memburu untuk mengurangi jumlah tikus.
Ada juga dengan jebakan listrik atau alat pengusir tikus elektronik dapat dipasang di area persawahan. Selain itu, dengan cara sanitasi lingkungan yakni pengelolaan lingkungan. "Pastikan area sekitar sawah bebas dari tempat berlindung bagi tikus, seperti tumpukan sampah, rumput tinggi, atau tempat yang lembab," jelasnya.
Sebagaimana diberitakan, petani di Subak Bekutel, Desa Apuan dan sekitarnya menderita kerugian akibat serangan hama tikus, sejak dua bulan lalu. Akibat serangan tikus itu tanaman padi lasag atau rusak. Hasil panen anjlok lebih dari 50 persen. "Dulu untuk 7 are, saya bisa dapat 6 - 7kampil, sekarang karena serangan ,jro ketut,(tikus) hanya dapat 2 kampil," ungkap I Nyoman Karma. Dari penuturan petani, serangan hama tikus kali ini adalah yang paling parah dalam 10 tahun terakhir.
Untuk menanggulangi hama tikus, petani pantang menggunakan racun tikus. Hal lantaran petani khawatir, serangan tikus makin mengganas kalau menggunakan racun. "Itu kepercayaan dari panglingsir, petani menaati," lanjut Karma.
Karena penanggulangan hama tikus dilakukan dengan newasraya (memohon) kepada Ida Hyang Widhi Wasa, agar wabah tikus mereda dan berakhir.7k17