Pesatnya Adopsi GenAI Memicu Modernisasi Aplikasi dan Infrastruktur

7 hours ago 2
ARTICLE AD BOX

Jakarta, Gizmologi –  Berdasarkan laporan tahunan Enterprise Cloud Index (ECI) 2025 yang dirilis oleh Nutanix, adopsi GenAI telah mengubah fokus investasi perusahaan, terutama dalam aspek keamanan, privasi, dan infrastruktur IT. Laporan tersebut soroti bagaimana organisasi mulai memanfaatkan GenAI untuk meningkatkan produktivitas, otomatisasi, dan inovasi, meskipun mereka juga menghadapi tantangan besar dalam hal keamanan data dan modernisasi infrastruktur.

Survei tersebut mengungkapkan bahwa lebih dari 80% organisasi telah melakukan strategi adopsi GenAI, sementara hanya 2% yang belum merencanakannya. Namun, tantangan terbesar yang muncul adalah bagaimana mengintegrasikan teknologi ini ke dalam sistem yang sudah ada tanpa mengorbankan keamanan dan kepatuhan regulasi. Bahkan, 95% responden menyatakan bahwa GenAI mengubah prioritas bisnis mereka, dengan keamanan dan privasi sebagai perhatian utama.

Selain itu, adopsi GenAI juga membawa dampak pada peningkatan biaya IT. 90% organisasi memperkirakan adanya lonjakan biaya akibat melakukan adopsi GenAI dan aplikasi modern, tetapi mereka tetap optimis. Sekitar 70% perusahaan berharap mendapatkan laba atas investasi (ROI) dalam dua hingga tiga tahun ke depan. Dengan potensi besar ini, organisasi dituntut untuk melakukan modernisasi infrastruktur mereka guna mendukung kebutuhan GenAI yang semakin kompleks.

Baca Juga: Paket Swadaya Aman Telkomsel dan Kaspersky Tawarkan Perlindungan Digital Driver Gojek

Modernisasi Infrastruktur dan Kontainerisasi sebagai Standar Baru

Adopsi GenAI 001

Dalam era transformasi digital yang dipercepat melakukan adopsi GenAI, modernisasi infrastruktur menjadi prioritas utama bagi banyak organisasi. Salah satu tren utama yang muncul dari laporan ECI adalah kontainerisasi aplikasi (application containerization), yang kini dianggap sebagai standar emas dalam pengembangan aplikasi cloud-native. 90% organisasi telah mulai mengadopsi kontainerisasi, dan angka ini diprediksi akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya beban kerja aplikasi berbasis GenAI.

Keuntungan utama dari kontainerisasi adalah kemampuannya dalam menyediakan akses data yang lebih cepat, aman, dan fleksibel di lingkungan hybrid dan multicloud. Dengan pendekatan ini, perusahaan dapat mengelola aplikasi dengan lebih efisien serta mengurangi risiko keamanan yang terkait dengan sistem tradisional. Tidak mengherankan jika 94% responden mengakui bahwa kontainerisasi memberikan manfaat signifikan bagi organisasi mereka.

Namun, tantangan utama dalam meningkatkan beban kerja GenAI dari pengembangan ke produksi adalah integrasi dengan infrastruktur IT yang ada. Hampir 98% responden mengalami kesulitan dalam menyesuaikan sistem lama mereka dengan teknologi baru ini. Oleh karena itu, investasi dalam infrastruktur cloud yang lebih fleksibel dan scalable menjadi langkah penting bagi organisasi yang ingin memanfaatkan potensi penuh dari GenAI.

Keamanan dan Privasi Data: Tantangan Terbesar Adopsi GenAI

Salah satu aspek yang paling krusial dalam adopsi GenAI adalah keamanan dan privasi data. Dalam laporan ECI 2025, 95% responden setuju bahwa GenAI telah mengubah pendekatan organisasi terhadap keamanan IT, dengan 90% perusahaan menempatkan privasi data sebagai prioritas utama. Meskipun demikian, masih banyak organisasi yang merasa belum cukup dalam melindungi sistem mereka, dengan 95% responden percaya bahwa mereka bisa melakukan lebih baik dalam mengamankan model dan aplikasi GenAI.

GenAI tidak hanya menghadirkan manfaat dalam produktivitas dan efisiensi, tetapi juga membawa tantangan baru terkait tata kelola data, privasi, dan transparansi model AI. Untuk memastikan keamanan jangka panjang, perusahaan harus memperkuat kebijakan kepatuhan, menerapkan mekanisme perlindungan data yang lebih ketat, serta meningkatkan pengawasan terhadap penggunaan dan pengelolaan model GenAI di dalam organisasi mereka.

Selain aspek teknis, laporan ini juga menyoroti perlunya investasi dalam sumber daya manusia yang memiliki keahlian dalam AI dan keamanan siber. 52% organisasi menyatakan bahwa mereka perlu mengadakan pelatihan bagi tim IT, sementara 48% berencana untuk merekrut talenta baru yang memiliki keahlian khusus dalam teknologi GenAI. Dengan semakin meningkatnya permintaan akan keahlian ini, banyak profesional IT kini melihat peluang besar untuk mengembangkan kompetensi mereka dalam bidang AI dan otomatisasi.

Temuan dalam laporan Nutanix Enterprise Cloud Index 2025 menegaskan bahwa Generative AI bukan sekadar tren sementara, tetapi telah menjadi pilar utama dalam transformasi digital global. Dengan adopsi yang cepat, organisasi di seluruh dunia kini dihadapkan pada tantangan untuk memodernisasi infrastruktur mereka, meningkatkan standar keamanan, dan membangun ekosistem IT yang lebih adaptif.

Meskipun implementasi GenAI membawa peningkatan biaya operasional dalam jangka pendek, organisasi tetap optimis dengan potensi besar untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan keuntungan jangka panjang. Modernisasi infrastruktur, terutama melalui kontainerisasi aplikasi dan integrasi hybrid multicloud, menjadi langkah strategis yang diperlukan untuk menghadapi tantangan ini.

Ke depan, organisasi yang mampu mengatasi hambatan dalam adopsi GenAI dan menerapkan pendekatan holistik terhadap keamanan dan modernisasi IT akan berada di garis depan dalam revolusi digital ini. Dengan investasi yang tepat dalam teknologi, infrastruktur, dan sumber daya manusia, mereka dapat memanfaatkan kekuatan GenAI untuk menciptakan inovasi yang lebih besar dan mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

Artikel berjudul Pesatnya Adopsi GenAI Memicu Modernisasi Aplikasi dan Infrastruktur yang ditulis oleh Christopher Louis pertama kali tampil di Gizmologi.id

Read Entire Article