ARTICLE AD BOX
Hal ini diumumkan Koster saat menyampaikan Pidato Sambutan Perdana Gubernur Bali Periode 2025-2030 pada Rapat Paripurna Ke-9 DPRD Provinsi Bali di Niti Mandala, Denpasar, Selasa (4/3/2025).
“Sebagai implementasi penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai, hari ini saya bersama Pak Wagub menggunakan kendaraan listrik supaya ramah lingkungan,” ungkap Koster.
Pemilihan kendaraan listrik penuh, bukan hibrida ini disebut percontohan bagi DPRD Bali dan instansi lain. Sebab, percepatan migrasi ke kendaraan listrik adalah bagian integral dari program Pemerintahan Koster-Giri di bidang infrastruktur darat, laut dan udara, serta transportasi.
Mobil listrik yang dipilih Gubernur Koster menjadi kendaraan dinasnya adalah BYD Seal. Mobil listrik kelas sedan berpenampilan premium nan sporty ini merupakan produk buatan Tiongkok yang sedang berekspansi ke Indonesia. BYD Seal berkelir hitam tersebut menggantikan Toyota Camry yang pernah dipakai Koster di periode pertamanya.
Berdasarkan penelusuran NusaBali.com, BYD Seal memiliki kapasitas baterai 82,56 kWh. Mobil listrik bermuatan lima orang ini mampu menempuh jarak mencapai 650 km sesuai hasil pengujian New European Driving Cycle (NEDC).
“Ini (BYD Seal) lebih murah dari (Toyota) Alphard. Harganya Rp 600 jutaan per unit,” kata Koster ketika dicecar pewarta usai acara, Senin siang.
Dengan demikian, harga kendaraan dinas Gubernur-Wagub Bali jauh lebih murah dari kendaraan dinas Pimpinan DPRD Bali yang memakai Toyota Alphard. Mobil kelas multi purpose vehicle (MPV) tersebut dibanderol lebih dari Rp 1 miliar per unit.
Berdasarkan laman BYD Bali, ada dua tipe BYD Seal yakni Premium (Rear Wheel Drive) dan Performance (All Wheel Drive). BYD Seal yang digunakan Koster adalah tipe Premium lantaran harga yang tertera pada laman tersebut sebesar Rp 657 juta, berbanding Rp 753 juta untuk tipe Performance.
“Mobil dinas yang sebelumnya itu sudah sepuluh tahun, yang lima tahun saja harus sudah diganti,” tegas Koster ketika ditanya soal langkah pengadaan mobil dinas baru di tengah kebijakan efisiensi Presiden Prabowo Subianto.
Di samping itu, Koster menilai penggunaan mobil listrik termasuk langkah efisiensi. Sebab, biaya perawatannya tidak sebesar mobil konvensional berbahan bakar fosil. Gubernur Bali kelahiran Desa Sembiran, Tejakula, Buleleng ini mengklaim biaya perawatan mobil listrik 60 persen lebih murah. *rat
“Sebagai implementasi penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai, hari ini saya bersama Pak Wagub menggunakan kendaraan listrik supaya ramah lingkungan,” ungkap Koster.
Pemilihan kendaraan listrik penuh, bukan hibrida ini disebut percontohan bagi DPRD Bali dan instansi lain. Sebab, percepatan migrasi ke kendaraan listrik adalah bagian integral dari program Pemerintahan Koster-Giri di bidang infrastruktur darat, laut dan udara, serta transportasi.
Mobil listrik yang dipilih Gubernur Koster menjadi kendaraan dinasnya adalah BYD Seal. Mobil listrik kelas sedan berpenampilan premium nan sporty ini merupakan produk buatan Tiongkok yang sedang berekspansi ke Indonesia. BYD Seal berkelir hitam tersebut menggantikan Toyota Camry yang pernah dipakai Koster di periode pertamanya.
Berdasarkan penelusuran NusaBali.com, BYD Seal memiliki kapasitas baterai 82,56 kWh. Mobil listrik bermuatan lima orang ini mampu menempuh jarak mencapai 650 km sesuai hasil pengujian New European Driving Cycle (NEDC).
“Ini (BYD Seal) lebih murah dari (Toyota) Alphard. Harganya Rp 600 jutaan per unit,” kata Koster ketika dicecar pewarta usai acara, Senin siang.
Dengan demikian, harga kendaraan dinas Gubernur-Wagub Bali jauh lebih murah dari kendaraan dinas Pimpinan DPRD Bali yang memakai Toyota Alphard. Mobil kelas multi purpose vehicle (MPV) tersebut dibanderol lebih dari Rp 1 miliar per unit.
Berdasarkan laman BYD Bali, ada dua tipe BYD Seal yakni Premium (Rear Wheel Drive) dan Performance (All Wheel Drive). BYD Seal yang digunakan Koster adalah tipe Premium lantaran harga yang tertera pada laman tersebut sebesar Rp 657 juta, berbanding Rp 753 juta untuk tipe Performance.
“Mobil dinas yang sebelumnya itu sudah sepuluh tahun, yang lima tahun saja harus sudah diganti,” tegas Koster ketika ditanya soal langkah pengadaan mobil dinas baru di tengah kebijakan efisiensi Presiden Prabowo Subianto.
Di samping itu, Koster menilai penggunaan mobil listrik termasuk langkah efisiensi. Sebab, biaya perawatannya tidak sebesar mobil konvensional berbahan bakar fosil. Gubernur Bali kelahiran Desa Sembiran, Tejakula, Buleleng ini mengklaim biaya perawatan mobil listrik 60 persen lebih murah. *rat