ARTICLE AD BOX
Mengawali tugas sebagai pucuk pimpinan Pemkot Denpasar periode kedua, Jaya Negara dan Arya Wibawa menyampaikan pidato saat Sidang Paripurna DPRD Kota Denpasar, di gedung dewan setempat, Selasa (4/3).
Sidang Paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Denpasar I Gusti Ngurah Gede bersama Wakil Ketua Ida Bagus Yoga Adi Putra, I Wayan Mariyana Wandhira, dan I Made Oka Cahyadi Wiguna ini dihadiri anggota DPRD Denpasar, Forkopimda, KPU, Bawaslu, dan pimpinan OPD Pemkot Denpasar.
Hadir pula Ketua TP PKK Denpasar Ny Sagung Antari Jaya Negara dan Wakil Ketua TP PKK Ny Ayu Kristi Arya Wibawa, Ketua DWP Denpasar Ny Widnyani Wiradana, serta Ketua Gatriwara Ny Purnawati Ngurah Gede.
Jaya Negara didampingi Arya Wibawa (Jaya–Wibawa) mengatakan pada periode kedua ini, akan kembali melanjutkan dan memperkuat keberhasilan pada periode sebelumnya lewat Visi Kota Kreatif Berbasis Budaya Menuju Denpasar Maju (Makmur, Aman, Jujur, dan Unggul).
Visi ini merupakan pengejawantahan dan sinergitas dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, dengan pelaksanaan Pola Pembangunan Semesta Berencana Guna Mewujudkan Kota Kreatif Berbasis Budaya Menuju Denpasar Maju dengan spirit vasudhaiva kutumbakam (menyama braya).
Pada misi pertama difokuskan meningkatkan kemakmuran masyarakat Kota Denpasar melalui peningkatan kualitas pelayanan pendidikan, kesehatan, dan pendapatan masyarakat yang berkeadilan.
Hal ini diwujudkan dengan menjadikan Denpasar sebagai kota inklusif dan berkelanjutan dengan menyediakan sekolah untuk kelompok rentan, subsidi pendidikan, pembangunan sport center, pembangunan SMP negeri baru, membangun puskesmas baru serta pengembangan RSUD Wangaya.
Misi kedua, difokuskan untuk menjaga stabilitas keamanan dengan terkendalinya kamtibmas, ketahanan pangan, dan kesiapsiagaan bencana. Hal ini diwujudkan dengan pemasangan CCTV untuk mendukung kenyamanan dan keamanan lingkungan serta monitoring kemacetan, pembentukan tim reaksi cepat terintegrasi di setiap kecamatan serta insentif pajak untuk lahan produksi pangan dan ternak, sawah ekowisata, sawah murni.
Misi ketiga difokuskan pada kejujuran dan spirit sewakadarma sebagai penguat reformasi birokrasi menuju tata kelola kepemerintahan yang baik (good governance). Hal ini diwujudkan dengan optimalisasi Mal Pelayanan Publik Digital, meningkatkan potensi pendapatan asli daerah berbasis digital serta mendorong perangkat daerah sebagai zona integritas, WBK dan WBBM.
“Ke depan, kolaborasi dan sinergitas menjadi kunci keberlanjutan pembangunan, program kerja yang telah dirancang akan terus dioptimalkan serta disinergikan, termasuk dengan pemerintah pusat, pemerintah provinsi, serta seluruh elemen dan stakeholder di Kota Denpasar,” kata Jaya–Wibawa.
Misi keempat difokuskan untuk mewujudkan Kota Denpasar unggul dalam kualitas SDM, pemanfaatan teknologi, dan inovasi menuju keseimbangan pembangunan berbasis Tri Hita Karana.
Hal ini dilaksanakan dengan mewujudkan beberapa program prioritas yakni sertifikasi kompetensi tenaga kerja, mewujudkan 1 aplikasi untuk seluruh layanan publik, optimalisasi Graha Yowana Suci dan mengembangkan kawasan ekonomi kreatif, membangun APJ hemat energi, pembangunan sarana jaringan utilitas terpadu, pengelolaan sampah plastik dengan output menjadi tas belanja dan paving, pembentukan pokja pengelolaan lingkungan di setiap desa/kelurahan, dan memperbanyak teba modern serta mendorong pemanfaatan teknologi TPA Suwung.
Misi kelima, difokuskan untuk penguatan jati diri dan pemberdayaan masyarakat berlandaskan kebudayaan Bali. Hal ini diwujudkan dengan melanjutkan insentif desa adat, banjar adat, subak, pangliman, kelian adat/banjar memperkuat eksistensi pasraman melanjutkan festival-festival budaya yang bermuara pada pelestarian serta penguatan kebudayaan Bali, khususnya di Kota Denpasar.
“Kami berdua akan melanjutkan pekerjaan, yang tentunya berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, terutama untuk mengatasi permasalahan keamanan, penanganan sampah, penataan utilitas, penanganan banjir, kemacetan dan infrstruktur, baik pendidikan dan kesehatan yang muaranya pada peningkatan kualitas SDM. Mari bersinergi dan berkolaborasi untuk secara berkelanjutan mewujudkan Kota Kreatif Berbasis Budaya Menuju Denpasar Makmur, Aman, Jujur, dan Unggul (MAJU),” ucap Jaya–Wibawa. @ mis